SRIPOKU.COM-- Idealnya pemberian ASI eksklusif sampai usia bayi 6 bulan hingga dilanjutkan sampai berusia 2 tahun.
Pemberian ASI sendiri dapat meningkatkan efektivitas sistem kekebalan tubuh dan memiliki ketahanan terhadap berbagai penyakit.
Selain itu, dengan pemberian ASI pada bayi memberikan kemampuan lebih besar untuk berinovasi dan meningkatkan kecerdasan bagi sang anak.
Namun, bagaimana jika seorang anak yang usianya 2 tahun lebih masih menyusu?
Pengalaman berbeda dialami oleh ibu bernama Denise Sumpter. Ia masih menyusui sekalipun putrinya sudah berusia 6,5 tahun.
Seperti Sripoku.com lansir dari Cerpen.co.id , sampai saat ini Sumpter tak berencana untuk menyapih anaknya.
Bahkan ia memilih untuk menyerahkan sepenuhnya keputusan soal kapan harus berhenti menyusui ASI kepada anaknya, Belle.
Belle bisa menyusu pada ibunya dua kali sehari, namun kadang bisa sampai seminggu sekali.
Terserah anaknya ingin disusui kapan. Bahkan, Belle kadang juga menyusui bersama dengan adik lelakinya yang berumur 18 bulan, Beau.
arial, sans-serif; font-size: 17px; padding: 0px 0px 25px; text-align: center;">
Denise Sumpter mengklaim bahwa anaknya jadi lebih sehat dari anak seusianya karena tidak disapih. Ia sangat bangga anaknya punya daya tahan tubuh lebih baik daripada anak seusianya.
Ia juga mengklaim bahwa memberikan ASI untuk putrinya membuat Belle jadi lebih pintar.
Saat ini, Belle memang meraih peringkat satu di kelasnya.
Selain itu, ia juga seorang violist (pemain violin), penari, sekaligus seorang penyanyi. Pertumbuhan giginya pun bagus dan sangat jarang sakit.
Banyak orang menyesalkan cara pengasuhan Sumpter kepada anak-anaknya.
Mereka mengatakan bahwa Sumpter akan membuat anaknya tidak percaya diri dan malu dengan teman sebayanya.
Namun, hal itu dibantah Sumpter, “anakku justru sangat percaya diri dan mandiri dibanding teman-temannya.”
